Tuesday, March 7, 2017

Pengendalian Hama dan Penyakit Sayuran Organik

Potret Pertanian - Pengendalian  hama  dapat  dilakukan  secara  fisik  dengan  cara membunuh  atau membuang  hama  yang  terdapat  pada  tanaman  dan  media  tanam  atau dapat  juga  secara  kimiawi  dengan  insektisida  nabati.  Insektisida  nabati  telah  banyak  dijual di kios-kios pertanian. Apabila memungkinkan, pestisida nabati dapat dibuat sendiri dengan menggunakan   sumberdaya   yang   terdapat di   dapur   dan   pekarangan.   Contoh   teknis pembuatan pestisida nabati adalah sebagai berikut :
  • Ekstrak Daun Nimba, Tembakau, Brotowali
Bahan
  • bahan:  Daun  mindi  atau  nimbi  100  g,  tembakau  2  g,  brotowali  2  g,  dan  buah mengkudu 1 buah kg.
Cara membuat :
  1. Semua  bahan  dihaluskan  dengan  cara  ditumbuk,  diblender  atau  dicacah  secara terpisah,
  2. Tempatkan semua bahan dalam satu wadah, lalu tambahkan air sebanyak 1 liter,Tutup rapat wadah, lalu fermentasikan atau diamkan selama satu minggu,
  3. Saring bahan pestisida menggunakan kain halus, lalu siap digunakan,
  4. Sebelum  digunakan,  encerkan  perstisida  nabati  tersebut  menggunakan  air  dengan perbandingan 1:10 liter.
-
Ekstrak Daun Sirsak
Bahan
bahan  :  Daun  sirsak  10  lembar,  serai  1  batang,  bawang  putih  1  siung,  sabun colek  2 g.
 
Cara membuat :
  1. Daun sirsak, serai, dan bawang putih dihaluskan,Tambahkan liter air, lalau simpan selama 2 hari,Saring larutan,
  2. Untuk aplikasi, 1 liter larutan dicampur dengan 10 -15 liter air,
  3. Larutan siao diaplikasikan.
Ekstrak Sirih dan Tembakau
Bahan bahan  :  
  1. Daun  sirih  10  lembar,  daun  tembakau  5  lembar  atau  satu  batang tembakau rokok, sabun colek seujung jari, air 1 lt.
Cara membuat :
  • Daun sirih dan daun tembakau ditumbuk halus,
  • Bahan dicampur dengan air dan diaduk hingga rata,
  • Bahan didiamkan selama satu malam,
  • Saring larutan, kemudian encerkan (ditambah dengan 50 - 60 air),
  • Larutan siap digunakan.
Pengendalian    Penyakit.  
Pengendalian    penyakit    dapat    dilakukan    dengan
memberikan agensia hayati. Agensia hayati secara terbatas telah mulai tersedia di kios - kios pertanian. Apabila  tidak  tersedia  agensia  hayati,  pengendalian  penyakit dapat  dilakukan dengan  cara  memusnahkan  tanaman  terserang  sehingga  tidak  menulari  tanaman  lainnya.
 
Untuk  penyakit  virus  yang  penyebarannya  diperantarai  serangga,  diantaranya  kutu  pucuk atau  kutu  daun,  maka  pengendalian  dapat  dilakukan  dengan  cara  menghalangi  serangan serangga vektor melalui aplikasi pestisida nabati.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon