Saturday, April 29, 2017

Kelapa Bido Kelapa Masa Depan dari Bagian Timur Indonesia

 POTRET PERTANIAN - Maluku Utara yaitu Provinsi yang terletak di Indonesia bagian timur merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi keragaman plasma nutfah Kelapa. Beberapa yang sudah ternama antara lain: Kelapa Dalam Takome, Igo Duku, Igo Ratu, Igo Bulan, Sabut Manis, Kelapa Kenari, Sabut Merah, Kelapa Spikata. Dan yang terakhir ditemukan adalah Kelapa Bido. Jenis ini ditemukan di Desa Bido, Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Pulau Morotai. Karakter utama dari jenis kelapa ini adalah berbatang pendek, cepat berbuah, ukuran buah besar, kandungan air banyak, dan berproduksi tinggi, Kelapa Bido juga sudah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT) Kementerian Pertanian dengan tanda daftar 222/PVL/2016.

Sejarah kelapa Bido cukup unik. Menurut informasi dari petani, awalnya kelapa ini ditemukan hanyut di tepi pantai, kemudian dicoba ditanam oleh masyarakat sekitar. Beberapa versi tentang asal tetua kelapa tersebut masih belum jelas, ada yang mengatakan berasal dari Sangihe karena nama lain kelapa ini adalah IGO SANG (Igo=kelapa, Sang = Sangihe). Akan tetapi ada juga yang mengatakan kelapa ini berasal dari Philipina.

BPTP Maluku Utara bersama dengan Forum Komunikasi Profesor Riset (FKPR) sejak tahun 2014 sudah mulai mengeksplorasi kelapa Bido sekaligus mengupayakan konservasi di kebun koleksi SDG Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Malut. Kelapa Bido mulai berbuah pada umur 3 tahun. Pertumbuhan batang pohon kelapa Bido agak lambat dengan tinggi rata-rata adalah 1-5 m pada umur 5-40 tahun. Sedangkan tinggi kelapa dalam pada umur yang sama bisa mencapai > 10 m. Hal ini karena jarak antar leaf scars (bekas pelepah daun) pada kelapa Bido sangat rapat.

Warna buah kelapa Bido adalah hijau berbentuk bulat telur dengan bobot buah utuh adalah 2,5 kg/butir. Jumlah buah per tandan 8-9 buah dengan bobot daging buah per butir adalah 534 gr dengan tingkat ketebalan daging 1,2 cm. Jumlah tandan per pohon mencapai 12-14 tandan. Selain sebagai bahan baku Kopra, Kelapa Bido juga enak dikonsumsi langsung sebagai kelapa muda.

Kelapa Bido memiliki harapan yang besar untuk masa depan karena pemuliaan kelapa ke depan bertujuan untuk merakit varietas berbatang pendek, cepat berbuah, berproduksi tinggi dan lambat menjadi tinggi untuk mempermudah panen atau pangambilan Nira Kelapa.

Jumlah populasi kelapa Bido di Maluku Utara saat ini adalah 130 pohon. Untuk dilepas sebagai varietas unggul lokal, masih perlu waktu kurang lebih 3 tahun lagi untuk proses observasi, identifikasi, uji lokasi, produksi, produktivitas, adaptasi, ketahanan terhadap penyakit, dan uji keunggulan komparasi lainnya.
Pada tanggal 21 April 2017, Kelapa Bido telah berhasil dirilis Balitbangtan dalam sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan yang digelar Direktorat Perbenihan, Ditjen Perkebunan. Dibutuhkan dukungan semua stakeholders untuk mengembangkan Kelapa Bido, terlihat dari kegiatan pelepasan varietas ini merupakan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kab. Morotai, Maluku Utara. (vwh/chr)
Informasi lebih lanjut: BPTP Balitbangtan Maluku Utara

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon