POTRET PERTANIAN - Kebutuhan masyarakat akan buah tomat konsumsi dan untuk industri cenderung kian meningkat setiap tahunnya, sedangkan produksi tomat masih rendah. Hingga kini, produksi tomat nasional masih sangat rendah,yaitu 992.780 ton sehingga belum mencukupi kebutuhan pasar yang mencapai 1.230.000 ton. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi tomat, tetapi masih menemui beberapa masalah di lapangan. Perakitan varietas unggul tomat produktivitas tinggi dan tanpa biji (seedless) sangatlah diharapkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri. Partenokarpi merupakan fenomena terjadinya pembentukan buah tanpa melalui proses penyerbukan dan atau pembuahan. Teknologi partenokarpi dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tomat melalui peningkatan pembentukan buah (fruits setting) dan buah tanpa biji. Perakitan galur tomat partenokarpi melalui rekayasa genetik telah dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen). Enam puluh galur (event) tomat transgenik T0 yang membawa gen DefH9-iaaM telah dihasilkan dan tiga galur di antaranya, yaitu OvR#14-4, OvM2#10-1, dan OvM2#6-2 telah terpilih sebagai galur terbaik berdasarkan karakter partenokarpinya. Galur tomat transgenik ini selanjutnya dievaluasi lebih lanjut secara molekuler dan fenotipik di rumah kaca dan rumah kasa fasilitas uji terbatas (FUT). Hasil analisis molekuler menunjukkan bahwa semua galur tomat transgenik yang diuji masih membawa gen DefH9-iaaM. Hasil evaluasi awal terhadap tiga galur tomat transgenik secara fenotipik juga menunjukkan sifat partenokarpi, yaitu meningkatnya jumlah buah, berat buah, dan berkurangnya jumlah biji (seedless). Analisis fenotipik lebih lanjut terhadap progeni ketiga galur tersebut pada percobaan ini menunjukkan adanya ekspresi fenotipik dari gen DefH9-iaaM, di mana galur OvR#14-4 memiliki ekspresi fenotipik partenokarpi lebih baik daripada galur OvM2#10-1 dan OvM2#6-2.
Kata kunci: Tomat; Rekayasa genetik; Gen partenokarpi; Galur transgenik; Analisis fenotipik
Tahun : 2016Penulis : Saptowo Jumali Pardal, Ragapadmi Purnamaningsih, Endang Gati Lestari, dan Slamet
Tahun : 2016Penulis : Saptowo Jumali Pardal, Ragapadmi Purnamaningsih, Endang Gati Lestari, dan Slamet
Lebih lengkapnya silahkan klik Download tautan dibawah ini.
EmoticonEmoticon