Potret Pertanian - Tanah sebelum ditanami kembali tentunya harus dipastikan dulu ketersediaan nutrisi dan unsur pendukung pertumbuhan lainnya. Untuk mempercepat hal itu, perlu ditambahkan unsur pembenah tanah yang mampu meningkatkan pH tanah, retensi hara, hingga kemampuan tanah dalam memegang air dan memperpanjang masa pertanaman.
Salah satu teknologi yang mampu melakukan hal itu adalah Biochar. Biochar adalah arang hasil pembakaran tidak sempurna dari limbah pertanian yang sulit terurai seperti kayu, sekam padi, tempurung kelapa sawit, kulit buah kakao dan limbah lainnya.
Ternyata, pembuatan Biochar tidaklah sesulit yang dibayangkan. Bahkan, petani dapat dengan mudah membuatnya sendiri dengan alat dan bahan sederhana. Biochar misalnya dapat dibuat dari sekam padi dengan menggunakan tungku tanah sederhana.
Tungku tanah dibuat dengan cara menggali tanah menyerupai setengah bola dengan diameter 1,5 m dan kedalaman 50 cm. Untuk suplai oksigen digunakan cerobong asap dengan diamater mencapai 30-35 cm. Tungku ini merupakan alat pembuatan Biochar paling murah, rendah biaya operasionalnya, dan efektif dalam membuat Biochar.
Setelah lubang atau tungku telah siap, sekam padi dapat dimasukkan dalam lubang tersebut dengan menaruh cerobong asap di tengah sekam dengan mulai pembakaran dari dalam cerobong menggunakan material mudah terbakar seperti ranting pohon. Kunci keberhasilan pembuatan agribiochar dengan metode di atas adalah terletak pada cerobong asap dan nyala api pada saat awal pembakaran
Tungku berukuran 1,5 x 05 m tersebut memiliki kapasitas 40 kg sekam padi yang setelah melalui proses pembakaran selama 10 hingga 12 jam akan menghasilkan Biochar sebanyak 10 kg. Setelah itu petani dapat langsung menggunakan Biochar sebagai pembenah tanah sebelum mulai tanam. (ybh/is)
Informasi lebih lanjut : Balai Penelitian Tanah
Salah satu teknologi yang mampu melakukan hal itu adalah Biochar. Biochar adalah arang hasil pembakaran tidak sempurna dari limbah pertanian yang sulit terurai seperti kayu, sekam padi, tempurung kelapa sawit, kulit buah kakao dan limbah lainnya.
Ternyata, pembuatan Biochar tidaklah sesulit yang dibayangkan. Bahkan, petani dapat dengan mudah membuatnya sendiri dengan alat dan bahan sederhana. Biochar misalnya dapat dibuat dari sekam padi dengan menggunakan tungku tanah sederhana.
Tungku tanah dibuat dengan cara menggali tanah menyerupai setengah bola dengan diameter 1,5 m dan kedalaman 50 cm. Untuk suplai oksigen digunakan cerobong asap dengan diamater mencapai 30-35 cm. Tungku ini merupakan alat pembuatan Biochar paling murah, rendah biaya operasionalnya, dan efektif dalam membuat Biochar.
Setelah lubang atau tungku telah siap, sekam padi dapat dimasukkan dalam lubang tersebut dengan menaruh cerobong asap di tengah sekam dengan mulai pembakaran dari dalam cerobong menggunakan material mudah terbakar seperti ranting pohon. Kunci keberhasilan pembuatan agribiochar dengan metode di atas adalah terletak pada cerobong asap dan nyala api pada saat awal pembakaran
Tungku berukuran 1,5 x 05 m tersebut memiliki kapasitas 40 kg sekam padi yang setelah melalui proses pembakaran selama 10 hingga 12 jam akan menghasilkan Biochar sebanyak 10 kg. Setelah itu petani dapat langsung menggunakan Biochar sebagai pembenah tanah sebelum mulai tanam. (ybh/is)
Informasi lebih lanjut : Balai Penelitian Tanah
EmoticonEmoticon