Friday, March 10, 2017

Penyakit Karat Putih

Potret Pertanian - 
Kategori OPT

: Penyakit
Nama Umum: Japanese white rust
Nama Latin: Puccinia horiana Henn
Nama Daerah: Karat Putih
Faktor Yang Mempengaruhi: Kelembaban tinggi terutama dengan pertanaman yang rapat
Tindakan Preventif: Sanitasi lingkungan, penanaman varietas yang tahan/toleran dan perbaikan lingkungan fisik pertanaman terutama aerasi dan kelembaban lingkungan pertanaman dengan penjarangan tanaman atau menanam dengan kerapatan lebih renggang
Pengendalian: Pengendalian dengan sanitasi lingkungan, aplikasi fungisida, penanaman varietas yang tahan/toleran dan perbaikan lingkungan fisik pertanaman terutama aerasi dan kelembaban lingkungan pertanaman dengan penjarangan tanaman atau menanam dengan kerapatan lebih renggang. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian cendawan antagonis Cladosporium yang disemprotkan pada benih saat ditanam.
Bahan Aktif yg dapat digunakan:Azoksistrobin, Azoksistrobin + Difenokonazol, Difenokonazol, Propineb, Tebukonazol, Trifloksistrobin + tebukonazol,
Deskripsi: Di daerah tropis seperti Indonesia, serangan karat putih lebih umum dijumpai daripada karat hitam. Gejala serangan karat putih adalah terdapatnya bintil-bintil (pustul) putih pada daun bagian bawah yang berisi telium (teliospora) cendawan atau terjadi lekukan-lekukan mendalam berwarna pucat pada permukaan daun bagian atas. Teliospora bersel dua dan berdinding tebal. Penyakit ini berkembang dengan cepat pada suhu 16°-21°C. Pada serangan lebih lanjut, penyakit ini dapat menghambat perkembangan bunga. Pada karat hitam, teliospora bersel satu, bulat atau berbentuk ginjal, dengan dinding sel berjerawat berwarna coklat atau putih cerah. Kadang-kadang terdapat urediospora yang bersel dua, dianggap sebagai dua urediospora yang berlekatan. Penyakit ini berkembang baik pada kelembaban tinggi terutama dengan pertanaman yang rapat.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon